Dapat Bibit Penjahat, Pasangan Lesbian Gugat Bank Sperma

Senin, 20 April 2015 - 15:15 WIB
Dapat Bibit Penjahat, Pasangan Lesbian Gugat Bank Sperma
Dapat Bibit Penjahat, Pasangan Lesbian Gugat Bank Sperma
A A A
ONTARIO - Pasangan lesbian di Kanada, Angela Collins dan Margaret Elizabeth Hanson, menggugat bank sperma di Atlanta. Musababnya, mereka menerima sperma dari donor yang salah, yakni berasal dari penjahat yang terlibat kasus kriminal.

Padahal, pihak bank sperma mempromosikan bahwa donor yang ditawarkan kepada pasangan lesbian itu berasal dari ilmuwan saraf dengan IQ 160 yang sedang mengejar gelar PhD.

Pasangan wanita sejenis itu mengatakan, bahwa mereka memilih donor sperma bernomor 9623 untuk mejadi ayah biologi dari anak mereka.

Tujuh tahun kemudian, pada Juni 2014, Collins melahirkan seorang putra dari sperma donor tersebut. Collins kaget setelah mendapat informasi bahwa putra yang dia lahirkan berasal dari sperma milik pendonor yang salah atau tidak seperti yang dipromosikan bank sperma.

Dalam daftar gugatan di sebuah pengadilan di Atlanta tertanggal 31 Maret 2015, diketahui bahwa sperma itu dari pendonor yang menderita skizofrenia, putus kuliah dan telah ditangkap karena perampokan.

Collins dan Hanson menyatakan, bank sperma Atlanta semula meyakinkkan mereka bahwa sperma itu dari pendonor yang cerdas, yang dewasa melebihi usianya. ”Dan memiliki sejarah kesehatan mengesankan,” bunyi gugatan pasangan itu mengutip keterangan staf bank sperma kepada mereka.

Gugatan para wanita yang tinggal di Ontario, Kanada, itu juga ditujukan kepada Xytex Corp, perusahaan induk dari bank sperma Atlanta. Menurut AP, yang dilansir news.com.au, Senin (20/4/2015), pasangan lesbian itu menolak untuk diwawancarai. Keaslian dokumen gugatan itu juga belum bisa diverifikasi.

Pihak Xytex, menurut laporan AP, telah memberikan keterangan terbuka melalui website presiden perusahaan, Kevin O'Brien. ”Klaim pasangan (lesbian) tidak mencerminkan representasi yang ditujukan kepada Xytex,” tulis O’Brien.

“Donor memiliki pemeriksaan medis yang standar, memberikan informasi pribadi yang luas dan sudah menyatakan dia tidak ada kecacatan fisik atau medis. Dia juga memberikan foto-foto dirinya serta salinan sarjana dan pascasarjana,” lanjut tulisan O'Brien, yang sekaligus bantahan bahwa perusahaan itu menampung pendonor yang tidak berkualitas.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4367 seconds (0.1#10.140)